Menanggapi atau memberi respose terhadap serangkaian kegiatan yang dilakukan dengan segera pada saat kejadian bencana untuk menangani dampak buruk yang ditimbulkan merupakan kegiatan penyelamatan dan evakuasi korban, harta benda, pemenuhan kebutuhan dasar, perlindungan, pengurusan pengungsian dan pemulihan sarana prasarana adalah kegiatan tanggap darura. Kegiatan lain yang perlu dilakukan untuk mencegah bencana lebih luas dan memakan korban adalah MITIGASI BENCANA sebelum bencana datang.
Mitigasi bencana adalah upaya yang memiliki sejumlah tujuan yakni untuk mengenali risiko, penyadaran akan risiko bencana, perencanaan penanggulangan, dan sebagainya. Bisa dikatakan, mitigasi bencana adalah segala upaya mulai dari pencegahan sebelum suatu bencana terjadi sampai dengan penanganan usai suatu bencana terjadi. Untuk lebih mengetahui lebih dalam lagi mengenai mitigasi, khususnya di Kabupaten Supriori, Provinsi Papua maka Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Supriori melaksanakan Pelatihan Pencegahan, Mitigasi Bencana berbasis Vegertasi dan Jitupasna pada 15-16 Desember 2022. Direktur AGE, Dr. Rohny Maail turut hadir memberi suport atau dukungan terhadap kegiatan ini dengan memberi kontribusi sebagai Narasumber/Pemateri tentang Mitigasi Bencana Berbasis Vegetasi.
Dalam kegiatan yang dihadiri oleh berbagai OPD Kabupaten Supiori yang saling bersinergi dalam penanggulangan bencana, juga hadir para anggota dan pengurus kelompok Desa Tangguh Bencana se Kabupaten Supiori. Dikesempatan pelatihan, acara dibuka dengan resmi oleh Sekda Kabupaten Supiori setelah mendapat arahan langsung melalui Zoom Online Meeting oleh Direktur Rehabilitasi dan Rekonstruksi BNPB, Johny Sumbung, SPK, M.Kes. Pelatihan semakin bermanfaat dan diikuti dengan antusias ketika Kabid RR BPBD Provinsi Papua, Marthinus Rumbino (yang juga sebagai CP AGE untuk Jayapura, Papua) turut hadir dan memberikan sosialisasi tentang Jitupasna.